-->

SINOPSIS THAPKI EPISODE 219


KING-SINOPSIS.BLOGSPOT.COM
KING-SINOPSIS SINOPSIS THAPKI EPISODE 219 .::. Vasu bertanya-tanya "bagaimana emas itu berada didalam koper thapki." Thapki datang. Thapki berkata "aku yang telah menyimpan hiasan emas itu di koperku." Vasu bertanya "omong kosong apa ini?" Thapki berkata "aku mendengar semuanya, aku melakukan ini untuk kebahagiaanmu, kau ingin semua orang membenciku, mereka menendangku keluar dari rumah ini, maka tidak ada yang merindukanku setelah aku pergi, kenapa kau tidak memberitahuku, apa perlu untuk kau melakukan hal-hal buruk untuk membuatku buruk, kau ibu, aku tahu ibu tidak pernah melakukan yang salah, aku mengatakan kebenaran, jika aku tahu ini, aku akan pergi dari rumah ini, semua orang telah membenciku sekarang, aku tidak marah, aku senang bahwa aku bisa memberikan apa yang kau inginkan, aku tidak punya keluhan apapun, ketika aku datang di rumah ini, kau masih sama dengan hormat yang sama di mataku, aku telah membuat kebencian di hati setiap orang tapi aku tidak pernah bisa membenci orang dari keluarga ini" Thapki menangis, melihat foto keluarga. Thapki berkata "aku tahu bu bahwa aku tidak ada dihati semua orang, tetapi kau semua akan selalu ada di hatiku, aku tahu aku tidak akan diampuni di rumah ini, tapi berikan aku foto ini, aku akan membawanya denganku, aku tahu tidak ada yang akan kehilanganku di sini, tapi aku ingin membawa ini, hanya ini yang kupunya denganku, ibu aku akan ambil ini, aku datang ke sini meninggalkan orang tuaku, tapi aku tidak merindukan mereka, karena aku denganmu, aku tidak tahu apa yang akan aku lakukan ketika kau tidak akan berada didekatku setelah aku pergi dari sini, aku menganggapmu lebih dari ibuku, bisakah aku memelukmu untuk terakhir kali, maka aku akan meninggalkanmu selamanya." Vasu bersedih dan matanya berkaca-kaca. Thapki memeluk dan menangis. Shraddha datang dan terkejut. Thapki pergi. Thapki tersandung. Bihaan berlari memegangnya. Bihaan berkata "thapki, kau tidak akan pergi sendirian, aku akan ikut denganmu." Bau ji mengatakan "tunggu sebentar bihaan apa kau gila untuk meninggalkan kami semua hanya karena dia, kau tahu apa yang dia lakukan." Bihaan berkata "iya, memang ada bukti terhadap dirinya, tapi aku tidak percaya thapki bisa melakukan ini." Shraddha mengatakan "kau masih tidak dapat melihat kesalahan, dia menyalahkan ibu seperti pencuri, kau telah melihat semuanya." Bihaan berkata "aku telah banyak melihat, bulan selalu mengikutiku dan yang di atas kepalaku selalu melihat, apa yang dilihat dan yang didengar tidak selalu benar." Sanjay dan Ashwin mengatakan "jangan menjadi gila bihaan." Bihaan berkata "thapki melakukan banyak untuk keluarga ini." Cutkhi mengatakan "kita memiliki bukti untuk menendangnya keluar, kenapa kau mendukung dia, apa bukti yang kau miliki." Bihaan berkata "aku punya bukti, mata ini, ayah mengatakan mata adalah cermin, lihatlah matanya, kau tidak akan melihat apa-apa selain cinta untuk keluarga ini, dia memiliki kepolosan seperti anak-anak, aku harus menjadi anakanak untuk melihatnya." Cutkhi bertanya "kapan kau menjadi anakanak." Bihaan berkata "aku adalah anak kecil sejak aku datang di rumah ini, anak siapa, ayah mengambilku dari jalan, menjelaskan kepadaku tentang benar dan salah, kebenaran dan letak perbedaannya, dia mengajariku membaca wajah manusia, aku bisa membaca wajah thapki dan mengatakan dia tidak salah." Cutkhi mengatakan "ibu lihat perubahan bihaan, semua ini adalah karena thapki, dia telah meracuni hatinya terhadap kita." Batkhi berkata "dia sudah melakukan kesalahan besar dirumah ini." Bihaan mengatakan "jika kau ingin menjaga rumah ini, jagalah dengan mata terbuka, rayap selalu berada disuatu tempat dan semua orang akan meletakkan obat di tempat lain." Nenek berkata "apa yang kau katakan bihaan, datang ke sini." Vasu mengatakan "biarkan dia pergi." Aditi menegur diwakar. Aditi bertanya "kenapa kau menyimpan minyak tanah di rumah orangtuaku." Diwakar dan orang tuanya menyalahkan aditi. Mishra mengatakan "mereka akan membakar diwakar." Aditi berkata "kau ingin terbakar, baik, aku akan membuat keinginanmu terwujud." Aditi menyiramkan minyak tanah kediwakar Diwakar berteriak dan orang tuanya meminta aditi untuk berhenti, kau akan masuk penjara. Aditi mengatakan "biarkan itu terjadi, setidaknya orang tuaku tidak akan masuk penjara." Aditi mengambil korek api dan meminta orang tua diwakar untuk pergi, atau akan terbakar juga. Aditi menyalakan korek api tersebut. Diwakar menjerit. Diwakar mengatakan "aku akan marah." Diwakar berlari dan meminta polisi untuk menyelamatkanny a, Diwakar berkata "aditi sudah gila, dia akan membakarku." Polisi bertanya "Bagaimana dia bisa membakarmu, ayo ikut." Aditi berkata "dia berbohong, aku menyalakan lampu diya dan dia menyalahkanku." Mishra mengatakan "dia telah menyiramkan minyak tanah, coba periksa." Polisi bertanya "apakah ini benar" Vasu membawa tas bihaan . Vasu berkata "pergilah, tidak ada yang akan menghentikanmu." Bau ji bertanya "apa yang kau katakan." Nenek berkata "bihaan adalah anak dari rumah ini." Vasu berteriak dan mengatakan "bihaan bukan anak rumah ini, dia lupa hubungan dengan keluarga ini, dia tidak ingat kita telah mengangkat dia, dia bisa melihat kejujuran di mata thapki, dia tidak melihat rasa sakit di mata kita, jadi biarkan dia pergi, bihaan pergilah, bulan bersama kita, khayalan apa yang kita rasakan, tetapi ketika keluarga berdiri dengan kita, itulah kebenaran hidupmu." Bihaan berkata "aku kecewa untuk pertama kalinya, aku siap menanggung hukuman, percayalah, kebenaran akan keluar segera, aku tidak punya bukti sekarang, tapi pikiranku bersikeras bahwa aku harus mendukung thapki." Bihaan menangis. Bihaan berkata "aku B untuk Bihaan, tidak b untuk Bhagwan (dewa),Dewa tahu aku benar, thapki benar dan dewa akan membawa kebenaran keluar." Bihaan melipatkan tangan dan meminta bau ji untuk membiarkan dia pergi. Thapki menangis. Bihaan mengambil tas, dan memegang tangan thapki. Bihaan meminta thapki ikut dan mereka pergi. Thapki menangis memegang foto keluarga. Shraddha berpikir "Thapki ditendang keluar dan Bihaan akan keluar dengan mudah." Shradha tersenyum. Dhruv berkaca-kaca melihatnya. Suman mengatakan "lihat, gadis ini pergi dan mengambil anak dari rumah ini..." Aditi mengatakan "Anda akan mengetahui kebenaran dari batang korek api." Diwakar berdoa. Aditi melemparkan korek api dan tidak ada yang terjadi. Diwakar berkata "aku tidak mati, aku selamat." Aditi mengatakan "lihat, aku tidak menaruh minyak tanah, kalau tidak dia akan terbakar, itu rencananya untuk membuat kita salah didepanmu, sekarang kau tahu siapa yang benar dan siapa yang pembohong." Polisi menegur diwakar. Polisi berkata "berada dibatasmu, atau aku akan memanggil inspektur untuk membuatmu ditangkap." Diwakar mengangguk. Aditi mengatakan "diwakar bagaimana api tidak membakarmu, aku terus mengawasimu dan melihatmu membawa jeregen, aku telah mengubah minyak dengan air." Thapki bertanya "bihaan kau salah kenapa kau melakukan hal ini." Bihaan mengatakan "aku mendukungmu dan meninggalkan rumah, dan kau panggil aku salah." Thapki berkata "mereka tidak menendangku keluar, aku meninggalkan rumah dengan menyalahkan diriku, kau malah ikut denganku, dan sekarang mereka menyalahkanku juga membawamu pergi." Bihaan terkejut. Bihaan mengatakan "oh, jadi aku tau kebenaran keluar sekarang, aku tahu kau tidak dapat melakukan hal yang besar ini, sekarang katakan padaku, apa alasanmu harus melakukan pekerjaan besar ini." Thapki berkata "apa pentingnya untuk mengetahui alasan sekarang, keluarga salah memahamiku, dan aku membuat mereka membenciku lagi, sehingga aku meninggalkan rumah dengan mudah, aku harus meninggalkan rumah ini dengan cara apapun, kau menunjukkan kepercayaan padaku dan mendukungku, terima kasih, tapi aku tidak ingin dukunganmu, aku ingin kebahagiaan mereka kembali, dan biarkan aku pergi sendiri." Bihaan mengatakan "berhenti, tidak, aku mendukungmu untuk membuktikan bahwa kau benar, jika kau pergi, aku akan terbukti salah juga, aku tidak suka, aku harus memberitahu mereka untuk melihat apa yang aku katakan adalah benar, thapki tidak salah." Thapki berkata "baiklah, lakukan seperti yang kau inginkan, tetapi jangan mengikuti aku, aku mau sendirian." Bihaan berjalan dan mengunci pintu gerbang. Thapki bertanya "kenapa kau mengunci pintu, apa ini." Bihaan berkata "aku tidak akan membiarkan kau pergi kemanapun dari sini." Bihaan menunjukkan kunci. Bihaan berkata "sampai kesalahpahaman akan dibersihkan, sampai aku terbukti benar." Thapki mengatakan "apa kau gila, kau tahu aku ditendang keluar dari rumah ini." Bihaan berkata "kau sudah berada di luar, tapi tidak pergi lebih jauh, kau akan tinggal di sini bersamaku sampai semuanya baik-baik saja." SEBELUMNYA || SELANJUTNYA BAGI YANG INGIN BACA LAINNYA BISA LIHAT DAFTAR SINOPSIS

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel